1. Sejarah Tanah Abang
Nama Tanah Abang mulai disebut pada abad ke 17, yaitu pada waktu kota Batavia di serang oleh tentara mataram, tahun 1628 tentara mataram mengepung Batavia dari seluruh penjuru dan menggunakan Tanah Abang sebagai pangkalan, yang merupakan tanah terbukti dan di sekitarnya banyak di genangan rawa. Wilayah Tanah Abang pada waktu itu merupakan daerah perkebunan teh, kacang, jahe, melati, sirih, dan lain-lain, yang sampai saat ini dijadikan nama suatu pemukiman di Jakarta Pusat.
Nama Tanah Abang mulai disebut pada abad ke 17, yaitu pada waktu kota Batavia di serang oleh tentara mataram, tahun 1628 tentara mataram mengepung Batavia dari seluruh penjuru dan menggunakan Tanah Abang sebagai pangkalan, yang merupakan tanah terbukti dan di sekitarnya banyak di genangan rawa. Wilayah Tanah Abang pada waktu itu merupakan daerah perkebunan teh, kacang, jahe, melati, sirih, dan lain-lain, yang sampai saat ini dijadikan nama suatu pemukiman di Jakarta Pusat.
Pada 30 Agustus 1735 Pasar Sabtu dibangun dengan nama Pasar Tanah Abang, pasar ini menyaingi Pasar Senen (Welter Vreden) yang sudah lebih dulu maju. Namun sekarang Pasar Tanah Abang merupakan Pusat Grosir tersebesar di Indonesia, banyak pedagang Saudagar Mancanegara ke tempat ini, terutama dari AFRIKA, mereka disebut Saudagar Item.
Tanah Abang merupakan resapan kata dari kata Tenabang dengan arti kata dengan sejarah dan latar belakang yang beraneka macam. Perubahan jaman memberikan kontribusi dalam perubahan yang terjadi dalam sejarah wilayah yang sangat populer ini. Tenabang menurut beberapa sumber sejarah berasal dari kata NABANG, sebuah pohon sejenis palm yang banyak tumbuh di daerah yang banyak dikelilingi rawa-rawa. Orang Belanda menyebutnya DE NABANG yang lambat laun populer di telinga masyarakat dan entah bagaimana kemudian berganti menjadi sebutan TENABANG.
Pada saat itu bangunan Pasar pada mulanya sangat sederhana ,terdiri dari dinding bambu dan papan serta atap rumbia dari 229 papan dan 139 petak bambu. Tahun 1740 atau setelah 5 tahun berdirinya pasar Tanah Abang menjadi pembantaian orang ?orang Cina dan pasar Tanah Abang ikut terbakar ,dan baru dibangun kembali pada tahun 1881 dengan mendapat tambahan hari pasar yaitu hari Rabu ,sehingga menjadi dua kali seminggu Rabu dan Sabtu .
2. Tanah Abang Saat Ini
Saat ini Pasar Tanah Abang merupakan pusat perdagangan tekstil utama ke berbagai wilayah di Indonesia dan juga Asia bahkan dunia. Barang grosiran pakaian sangat diminati oleh banyak konsumen yang berbelanja di sini. Ada banyak juga wisatawan-wisatawan yang berbelanja disini pada saat mereka berkunjung ke Jakarta dan di jual kembali oleh mereka di negaranya dengan keuntungan berlipat ganda.
Pasar Tanah Abang 82.386,5 meter persegi, saat ini terdiri dari 3 wilayah gedung yang biasa disebut Tanah Abang Lama, Tanah Abang Metro, dan Tanah Abang AURI.
Tanah Abang Lama terdiri atas beberapa blok di antaranya blok A, B, dan F. Masing-masing blok ini terdiri dari kios-kios. Tanah Abang AURI terdiri atas beberapa blok diantaranya adalah blok A, B, C, D, E, F, AA, BB, CC. Blok-blok yang ada di Tanah Abang AURI adalah kumpulan ruko yang menjual tekstil kecuali untuk blok E yang berupa kios-kios yang menjual pakaian dalam bentuk grosir atau eceran. Di sana pun terdapat Masjid yang sangat luas terdapat di atas gedung blok A. dan terdapat juga food court jika pengunjung lapar bisa makan di sana.
3. Wawancara
Nama : Joni
Pekerjaan : penjual kerudung
Asal daerah : purwokerto
Lama Tinggal : 7 tahun
4. Lokasi
Alamat : Jalan KH. Mas Mansyur, Blok A, Jakarta Pusat
Lokasi : dekat pintu masuk blok A
0 komentar:
Posting Komentar